Ada efek audio, dan ada prosesor audio. Perbedaannya adalah: pada prosesor audio, sinyal audio diubah seluruhnya sehingga menghasilkan sinyal baru, sedangkan pada efek audio, sinyal asli dicampur dengan sinyal baru. Contoh prosesor audio adalah prosesor dinamis dan prosesor frekuensi: prosesor ini mengubah konten dinamis dan frekuensi sinyal audio seluruhnya, juga dikenal sebagai “metode destruktif”. Contoh efek audio adalah delay, reverb, chorus, dll. Meskipun keduanya berbeda, kebanyakan musisi tidak membuat perbedaan antara keduanya dan hanya menyebutnya efek.
Dalam produksi musik, penggunaan efek bisa untuk tujuan estetika atau tujuan teknis. Efek digunakan untuk membantu kita membentuk suara dengan lebih baik seperti yang kita inginkan. Efek merupakan bagian integral dari produksi musik, apakah kita bekerja di ranah analog atau ranah digital.
Meskipun ada banyak efek yang tersedia saat ini – terutama ketika kita bekerja di bidang produksi musik digital – semua efek ini termasuk dalam salah satu dari tiga jenis. Ketiga jenis efek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Efek berbasis dinamis. Ini adalah efek yang mengubah dinamika sinyal audio. Mengubah dinamika diterjemahkan menjadi perubahan level. Contoh efek berbasis dinamis adalah: keluarga kompresor, termasuk pembatas, pemaksimal, dan ekspander. Ini digunakan agar kita dapat memanipulasi dinamika kinerja (melembutkan bagian yang terlalu keras, atau menaikkan bagian yang terlalu lunak).
2. Efek berbasis frekuensi. Ini adalah efek yang mengubah konten frekuensi sinyal audio. Dengan mengubah konten frekuensi sinyal, kita dapat mencapai suara yang lebih terang atau lebih gelap. Ini berguna ketika file audio yang direkam tidak memiliki salah satu dari kualitas yang kita inginkan – seperti menambahkan “udara” ke vokal wanita untuk membuatnya terdengar lebih tajam. Contoh efek berbasis frekuensi adalah: equalizer, distorsi, dan Wah-Wah.
3. Efek berbasis waktu. Favorit pribadi saya, efek berbasis waktu pada dasarnya adalah penundaan dan turunannya. Meskipun ada reverb, echo, chorus, flanger, phaser, ini semua adalah turunan dari delay – perbedaannya terletak pada perbedaan waktu antara efek-efek ini: chorus memiliki waktu yang lebih pendek antara dua sinyal berulang daripada echo, sedangkan reverb adalah sekelompok penundaan. Penundaan berdasarkan waktu membantu kami membentuk kedalaman dan dimensi suara di dalam mix.
Saya harap artikel ini bermanfaat bagi Anda untuk memahami lebih baik tentang efek dan penggunaannya dalam produksi musik.
Untuk efisiensi efek Anda,
Endy